Tugas Dan Kewajiban Suami Dan Istri Dalam Rumah Tangga
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
Isteri-isterimu yakni (seperti) tanah daerah kau bercocok tanam, maka datangilah tanah daerah bercocok-tanammu itu bagaimana saja kau kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kau kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar bangga orang-orang yang beriman. (Q.S. Al Baqarah Ayat 223)
Setinggi apapun pendidikanmu, sehebat apapun kariermu kiprah mulia perempuan tetaplah menjadi seorang istri dan seorang ibu yang paham agama untuk mendidik anak-anakmu. jikalau anakmu seorang pria maka dikala itu kau sedang mendidik seorang pemimpin dan jikalau anakmu yakni seorang perempuan maka kau sedang mendidik satu generasi. Maka di sini di butuhkan ilmu untuk mendidik anak bukan ilmu dalam berkarier. Dan bukan pula berarti seorang istri dihentikan berkerja asalkan ia memperoleh izin dari suaminya dan perkerjaannya sesuai hukum agama.
Wanita cenderung berfikir sehabis menikah maka akan senang rumah tangganya. Kebahagiaan dalam rumah tangga harus kita mulai dari diri masing-masing rela berkorban satu sama lain lantaran hakikatnya kita berumah tangga menyatukan prinsip perbedaan dan teladan pikir dari keluarga yang berbeda menjadi satu keluarga dan satu persepsi. Dan ini bukanlah mudah.
![]() |
Keluarga |
Maka dibutuhkan suami yang paham duduk kasus agama semoga ia bergaul dengan istri dengan cara yang baik. Ia akan memperlakukan istrinya dengan sangat baik bahkan tutur kata dan keshalehannya menyejukkan seisi rumah. Ketika ia menyakiti hati istrinya ia akan meminta maaf hingga meneteskan air mata penyesalan dikarenakan telah membuat terlukanya hati seorang istri. Surganya rumah tangga akan didapatkan bila istri senang lantaran istri yakni jantung dalam rumah tangga. Jika ia senang maka kau akan mencicipi nirwana dalam rumah tangga pula.
Tidak sulit membuat kebahagian dalam rumah tangga, hanya diharapkan kasih sayang yang nrimo dalam setiap kondisi tatkala ada permasalahan dalam rumah tangga, suami tidak perlu membentak atau mecaci seorang istri. Pahamlah ketika istrimu sedang murka tanpa lantaran apapun permasalahannya yang belum terperinci peluklah ia lebih dulu berikan pundak untuk bersandar dan tangganmu untuk tetap ia gengam dan menyeka air matanya lantaran sejatinya ia hanya butuh kau tetap di sampingnya dalam keadaan serumit apapun. Maka mengertilah.
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Baca juga : Cara menjaga keharmonisan dalam rumah tangga
Maka jelaslah, ketika Allah menyebabkan suami-istri semoga kita mencicipi ketentraman jiwa dan saling berkasih sayang di antara keduanya. Maka jangan hanya mendapatkan kelebihan pasanganmu tetapi cintai dan terima kekurangannya sehingga kau tidak akan melihat letak ketidaksempurnaannya. Semoga rumah tangga kita akan diridhai oleh Allah S.W.T. dan menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.. aamiin
Penulis : Istriku tercinta
Sumber https://www.berimanblog.com/