Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

./Di balik Kekuranganmu

Singkat cerita pengalaman pribadi,

Saya memiliki seorang adek namanya christian karewa Ansanay, sejak lahir kondisi adek saya baik-baik saja, suatu ketika saat masih balita dia sakit dan itu mengubah segalanya, dia yang dulu selalu mengucaapkan kata demi kata tak seperti dulu lagi, kadang dalam hati kecil ini bertanya-tanya Tuhan kenapa,mengapa,apa salah dia, apa salah kedua orang tua saya :'( , 


Adek saya tumbuh seperti anak biasanya yang terlihat normal, adek saya menempuh pendidikan di SLB Jayapura dari TK - SMU, setelah lulus karena beberapa masalah internal antara kedua orang tua kami diapun menyusul saya ke jakarta hingga saat ini keadaan dia sehat dan berada dibawah pengawasan saya. 

Malam ini seperti biasa saya harus memeriksa beberapa kerjaan web yang saya buat, sembari melanjutkan riset saya yang sempat tertunda, dan malam ini juga saya meneteskan air mata " Tuhan Sampai kapan", 

Saya menangis karna sebuah alasan yang sangat sederhana tetapi sulit untuk saya ungkapkan, dan saya percaya bahwa ini semua sudah Tuhan rencanakan, 

Ketika saya membuka pintu kamar kost adek saya, dia yang memiliki keterbatasan sedang membuka alkitab, dengan sebuah stabilo berwarna kuning, dia menandai setiap ayat yang dia lihat di alkitab, seketika saya cuman diam dan terpana sambil berusaha untuk menahan air mata ini jangan sampai keluar di depan adek saya, lalu dia tersenyum kepada saya dengan menggunakan bahasa tubuhnya dia mengatakan kepada saya dia sedang membaca alkitab ada apa?? saya cuman diam, sambil memperhatikan tatapan matanya seolah saya mendengar suara yang ada dalam hatinya, kenapa saya begini kenapa saya tidak sama seperti anak-anak yang seumuran saya kenapa ???

Adik saya yang memiliki kekurangan menyadarkan saya, saya yang selama ini tidak pernah dekat sama tuhan, saya selalu sibuk dengan kegiatan yang tidak jelas dan tidak pernah mengandalkan tuhan karena saya selalu beranggapan saya mampu dan saya bisa kenyataan yang membuat saya menagis malam ini, Tuhan secara tidak langsung menegur saya terima kasih adek ewa, 

Saya memang bukan seorang kakak yang baik, tetapi adek saya membuat saya sadar, kekurangan yang dia miliki tidak membatasi dirinya untuk berusaha menjadi mandiri, dan saya berjanji setelah malam ini dan seterusnya fokus saya akan lebih ke adek saya apapun itu caranya saya akan berusaha untuk memenuhi apapun yang dia butuhkan dan mengandalkan Tuhan di dalam hidup ini .