Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Turunnya Wahyu Pertama Kepada Rasulullah Dalam Gua Hira

Wahyu merupakan firman Allah yang disampaikan kepada Rasulullah melalui malaikat jibril. Wahyu pertama turun kepada Rasulullah SAW. ketika dia berusia 40 tahun dan ketika itu dia sedang berada dalam gua hira’. Gua hira merupakan salah satu gua yang berada di kawasan Mekkah Al Mukarramah. Gua hira menjadi saksi atas turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah. Pada dikala turunnya wahyu pertama, pertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan yaitu pertepatan pula dengan malam lailatul qadar.

Aisyah r.a. berkata, "[Adalah 6/871] yang pertama (dari wahyu) kepada Rasulullah saw. yaitu mimpi yang baik di dalam tidur. Beliau tidak pernah bermimpi melainkan akan menjadi kenyataan menyerupai merekahnya cahaya subuh. Kemudian dia gemar bersunyi. Beliau sering bersunyi di Gua Hira. Beliau beribadah di sana, yakni beribadah beberapa malam sebelum rindu kepada keluarga beliau, dan mengambil bekal untuk itu. Kemudian dia pulang kepada Khadijah. Beliau mengambil bekal menyerupai biasanya sehingga datanglah kepadanya (dalam riwayat lain disebutkan: maka datanglah kepadanya) kebenaran. Ketika dia ada di Gua Hira, datanglah malaikat (dalam nomor 8/67) seraya berkata, 'Bacalah!' Beliau berkata, 'Sungguh saya tidak sanggup membaca. Ia mengambil dan mendekap saya sehingga saya lelah. Kemudian ia melepaskan saya, kemudian ia berkata, 'Bacalah!' Maka, saya berkata, 'Sungguh saya tidak sanggup membaca:' Lalu ia mengambil dan mendekap saya yang kedua kalinya, kemudian ia melepaskan saya, kemudian ia berkata, 'Bacalah!' Maka, saya berkata, 'Sungguh saya tidak sanggup membaca' Lalu ia mengambil dan mendekap saya yang ketiga kalinya, kemudian ia melepaskan saya. Lalu ia membacakan, "Iqra' bismi rabbikalladzi khalaq. Khalaqal insaana min'alaq. Iqra' warabbukal akram. Alladzii 'allama bil qalam. 'Allamal insaana maa lam ya'lam. 'Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah membuat insan dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar insan dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada insan apa yang tidak diketahuinya. Lalu Rasulullah saw. pulang dengan membawa ayat itu dengan perasaan hati yang goncang (dalam satu riwayat: dengan badan gemetar). Lalu, dia masuk menemui Khadijah binti Khuwailid, lantas dia bersabda, 'Selimutilah saya, selimutilah saya!' Maka, mereka menyelimuti dia sehingga keterkejutan dia hilang. Beliau bersabda dan menceritakan kisah itu kepada Khadijah, 'Sungguh saya takut atas diriku.' Lalu Khadijah berkata kepada beliau, 'Jangan takut (bergembiralah, maka) demi Allah, Allah tidak akan menyusahkan engkau selamanya. (Maka demi Allah), sesungguhnya engkau suka menyambung persaudaraan (dan berkata benar), menanggung beban dan berusaha membantu orang yang tidak punya, memuliakan tamu, dan menolong penegak kebenaran.' Kemudian Khadijah membawa dia pergi kepada Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza (bin Qushai, dan dia adalah) anak paman Khadijah. Ia (Waraqah) yaitu seorang yang memeluk agama Kristen pada zaman jahiliah. Ia sanggup menulis goresan pena Ibrani, dan ia menulis Bibel dengan bahasa Ibrani (dalam satu riwayat: kitab berbahasa Arab. dan dia menulis Bibel dengan bahasa Arab) akan apa yang dikehendaki Allah untuk ditulisnya. Ia seorang yang sudah sangat bau tanah dan tunanetra. Khadijah berkata, Wahai putra pamanku, dengarkanlah putra saudaramu!' Lalu Waraqah berkata kepada beliau, Wahai putra saudaraku, apakah yang engkau lihat?' Lantas Rasulullah saw: menceritakan kepadanya ihwal apa yang dia lihat. Lalu Waraqah berkata kepada beliau, 'Ini yaitu wahyu yang diturunkan Allah kepada Musa! Wahai sekiranya saya masih muda, sekiranya saya masih hidup ketika kaummu mengusirmu....' Lalu Rasulullah saw. bertanya, 'Apakah mereka akan mengusir saya?' Waraqah menjawab, 'Ya, belum pernah tiba seorang pria yang (membawa menyerupai apa yang engkau bawa kecuali ia ditolak (dalam satu riwayat: disakiti / diganggu). Jika saya masih menjumpai masamu, maka saya akan menolongmu dengan pinjaman yang tangguh.' Tidak usang kemudian Waraqah meninggal dan wahyu pun bersela, [sehingga Nabi saw. bersedih hati alhasil - berdasarkan riwayat yang hingga kepada kami[1] - dengan kesedihan yang amat dalam yang alhasil berkali-kali dia pergi ke puncak-puncak gunung untuk menjatuhkan diri dari sana. Maka, setiap kali dia sudah hingga di puncak dan hendak menjatuhkan dirinya, Malaikat Jibril menampakkan diri kepada dia seraya berkata, 'Wahai Muhammad, sesungguhnya engkau yaitu Rasul Allah yang sebenarnya.' Dengan demikian, tenanglah hatinya dan mantaplah jiwanya. Kemudian dia kembali pulang. Apabila dalam masa yang usang tidak turun wahyu, maka dia pergi ke gunung menyerupai itu lagi. Kemudian sesudah hingga di puncak, maka Malaikat Jibril menampakkan diri kepada dia seraya berkata menyerupai yang dikatakannya pada insiden yang kemudian - 6/68]." [Namus (yang di sini diterjemahkan dengan Malaikat Jibril) ialah yang mengetahui diam-diam sesuatu yang tidak diketahui oleh orang lain 124/4].

 Wahyu merupakan firman Allah yang disampaikan kepada Rasulullah melalui malaikat jibril Turunnya Wahyu Pertama Kepada Rasulullah dalam Gua Hira
Kitab suci Al Quran


Wahyu pertama atau surat dalam Alquran yang pertama bagi Rasulullah SAW. Adalah surat al ‘Alaq dari ayat 1 hingga dengan ayat 5. Surat ini dinamakan surat Makkiyah alasannya diturunkan di mekkah al Mukarramah.

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ ١  خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٢  ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ ٣  ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ ٤ عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ ٥ 

  1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan
  2. Dia telah membuat insan dari segumpal darah
  3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah
  4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
  5. Dia mengajar kepada insan apa yang tidak diketahuinya
Baca juga: Pembagian Hadits dan penjelasannya

Firman Allah SWT. yang kini ini tercantum dalam Alquran yaitu wahyu yang diturunkan oleh Allah melalui malaikat jibril. Namun ada juga firman Allah yang tidak ada dalam Al Alquran yang disebut dengan Hadits Qudsi. Hadits Qudsi yaitu sesuatu yang dikabarkan oleh Allah kepada nabiNya dengan melalui inspirasi atau impian, yang kemudian nabi memberikan makna dari inspirasi atau keinginan tersebut dengan ungkapan kata dia sendiri.

Proses turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW. yang diterima melalui malaikat jibril dijelaskan oleh hadits Aisyah r.a.

Aisyah r.a. menyampaikan bahwa Harits bin Hisyam r.a. bertanya kepada Rasulullah saw., "Wahai Rasulullah, bagaimana datangnya wahyu kepada engkau?" Rasulullah saw. menjawab, "Kadang-kadang wahyu itu tiba kepadaku bagaikan gemerincingnya lonceng, dan itulah yang paling berat atasku. Lalu, terputus padaku dan saya telah hafal darinya ihwal apa yang dikatakannya. Kadang-kadang malaikat berubah rupa sebagai seorang pria tiba kepadaku, kemudian ia berbicara kepadaku, maka saya hafal apa yang dikatakannya." Aisyah r.a. berkata, "Sungguh saya melihat dia ketika turun wahyu kepada dia pada hari yang sangat cuek dan wahyu itu terputus dari dia sedang dahi dia mengalirkan keringat"

Begitulah sekilas kisah dan sejarah turunnya wahyu pertama kepada seorang hamba yang paling mulia sekaligus seafdhal-afdhalnya makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. biar mmeberikan manfaat terutama bagi penulis dan selanjutnya bagi pembaca, aamiin.

Sumber https://www.berimanblog.com/