Kemunculan Dajjal, Ya'juj Dan Ma'juj Sebagai Tanda Hari Simpulan Zaman Besar
Kiamat merupakan hal yang niscaya akan tiba dan niscaya akan terjadi. Tidak ada satu orang pun yang mengetahui kapan waktu terjadinya kiamat termasuk Rasulullah SAW. yang merupakan kekasih Allah. Perkara kiamat merupakan perkara ghaib sehingga tidak ada yang tahu kapan akan terjadi kecuali Allah sendiri. Namun demikian, ada gejala akan datangnya hari kiamat mulai dari tanda hari kiamat kecil dan hari kiamat besar. Salah satu tanda hari kiamat besar ialah munculnya Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj.
Dajjal merupakan makhluk yang akan menguasai dunia pada tamat zaman. Dajjal sudah lahir dan sudah ada di dunia ini bahkan sudah pernah berjumpa dengan sahabat Rasululah SAW. Demikian pula Ya’juj dan Ma’juj yang sudah ada semenjak zaman Nabi Zulkarnaen. Ya’juj dan ma’juj telah dikurung oleh Nabi Zulkarnaen diantara dua gunung dengan lapisang dinding yang sangat kuat.
Firman Allah Subhanahu Wata'ala :
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan ihwal hari Kiamat." (Luqman: 34).
Firman Allah Subhanahu Wata'ala :
"Manusia bertanya kepadamu ihwal Hari Berbangkit. Katakanlah, 'Sesungguhnya pengetahuan ihwal Hari Berbangkit itu hanya di sisi Allah'." (Al-Ahzab: 63).
Rasulullah pernah didatangi oleh malaikat Jibril dengan wujud seorang laki-laki. Pada dikala itu para sahabat melihat dan tidak tahu bahwa itu malaikat Jibril. Para sahabat tahu bahwa orang tersebut bukanlah orang yang bermukim disana tetapi penampilanya sama sekali tidak ibarat seorang musafir. Dia bertanya kepada Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam ihwal iman, Islam, ihsan dan kapan Kiamat. Tiga pertanyaan yang pertama Rasulullah menjawabnya, tetapi untuk pertanyaan yang keempat Rasulullah menjawab dengan balasan yang menyampaikan bahwa dia tidak mengetahui, sama halnya dengan Jibril. Sabda Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam :
"Yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang bertanya." (Muttafaq alaihi dari Abu Hurairah, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 47 dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2).
Dua orang kepercayaan Allah sekaligus utusannya yang pertama dari penduduk langit, Jibril dan yang kedua dari penduduk bumi, Muhammad Rasulullah sama-sama tidak mengetahui kapan Kiamat tiba. Lalu bagaimana berdasarkan Anda dengan selain keduanya?
Allah memang merahasiakan kedatangan hari kiamat kepada seluruh makhluk-Nya tetapi Allah tidak merahasiakan tanda-tandanya. Mengenai tanda-tandanya memang sudah banyak dijelaskan secara umum dan terperinci baik dalam Quran maupun verbal Rasulullah. Sebagai mana kita jelaskan tadi bahwa tanda kiamat itu terbagi menjadi dua yaitu tanda kiamat kecil dan besar atau yang sering disebut kiamat sughra dan kiamat kubra.
Adapun gejala kimat besar, maka ia ialah gejala yang apabila ia terjadi berarti Kiamat sudah di ambang pintu. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim (Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2037) dari Hudzaifah bin Usaid al-Ghifari, Rasulullah bersabda :
"Sesungguhnya kiamat tidak akan tiba sehingga kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda, kemudian dia menyebutkan: Asap, Dajjal, hewan melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa putra Maryam, Ya`juj dan Ma`juj, tiga pembenaman (di timur, di barat dan jazirah Arab), dan yang terakhir ialah api yang keluar dari Yaman menggiring insan ke Mahsyar mereka."
Dajjal secara etimologi berarti penipu ulung dan pembual besar. Secara istilah dia ialah seorang pria pembual, pengaku dirinya yang kuasa yang keluar di tamat zaman. Fitnah Dajjal ialah fitnah terbesar, sehingga salah satu permohonan Nabi kepada Allah di dalam shalat ialah derma diri darinya. Dari Aisyah, bahwa Rasulullah berdoa di dalam shalat :
"Ya Allah, gotong royong saya berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah al-Masih Dajjal. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian. Ya Allah, gotong royong saya berlindung kepada-Mu dari dosa dan hutang." (Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 447; dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 306).
Bacaan ini juga sering diperintahkan oleh ulama-ulama kini untuk membacanya pada tamat dari shalat yaitu sehabis membaca tahyat akhir. Tujuannya ama yaitu semoga kita juga terlindung dari fitnah Dajjal. Disamping itu, Rasulullah memperingatkan umatnya dari fitnahnya, bahkan hal yang sama dilakukan oleh nabi-nabi sebelumnya. Rasulullah bersabda :
"Sesungguhnya saya memperingatkanmu dari Dajjal. Tidak seorang nabi pun kecuali dia memperingatkan kaumnya darinya. Demikian pula Nuh, dia memperingatkan umatnya darinya." (Muttafaq alaihi dari Ibnu Umar. Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1246; dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2044).
Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam bersabda : "Tidak ada makhluk dengan fitnah terbesar semenjak Allah membuat Adam hingga Hari Kiamat melebihi Dajjal." (HR. Muslim dari Imran bin Hushain. Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2058).
Mata kanannya cacat tertutup kulit tebal (oleh karenanya dia disebut dengan al-Masih yang berarti orang yang dihapus yaitu matanya). Matanya ibarat anggur terapung, di antara keduanya tertulis "kafir" yang bisa dibaca setiap Mukmin atau orang yang membenci perbuatannya; baik orang tersebut bisa membaca atau tidak. Dia berambut sangat keriting, kulitnya merah, berbadan tinggi besar (mirip dengan Abdul Uzza bin Qathan bin Amr al-Khuza'i), mandul tidak beranak. Dia keluar dari sebuah jalan di antara Syam dan Irak. Hidup di bumi selama empat puluh hari berbuat kerusakan.
Pengikut Dajjal ialah orang-orang Yahudl Ashbahan sebanyak tujuh puluh ribu. Tidak ada negeri di bumi ini, kecuali Dajjal menginjakkan kaki padanya kecuali Makkah dan Madinah, lantaran di setiap lorong yang menuju kepada keduanya terdapat malaikat yang berbaris dan bersenj4ta. Setiap kali Dajjal hendak memasuki-nya, dia dihadang oleh malaikat dengan senj4tanya.
Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam bersabda : "Tidak ada suatu negeri pun, kecuali ia didatangi Dajjal selain Makkah dan Madinah, tidak ada satu jalan dari jalan-jalan kedua kota tersebut kecuali padanya malaikat berbaris menjaganya." (Muttafaq alaihi dari Anas bin Malik, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 866 dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2055).
Meskipun kehadiran Dajjal di kiamat telah ditetapkan dan ciri-cirinya telah dirinci oleh Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam, namun masih ada sebagian kalangan yang tidak mempercayainya. Menurut mereka Dajjal hanyalah delusi dan khayalan belaka. Apapun alasannya, hal itu berarti tidak mempercayai Muhammad sebagai Rasulullah. Atau ada sebagian kalangan yang mempercayainya akan tetapi mereka membelokkan maksud dan makna Dajjal kepada makna yang lain yang tidak sesuai dengan zahir hadits-hadits yang ada. Menurut mereka Dajjal ialah sebuah kekuatan yang menin-das kaum Muslimin.
Kaum Muslimin Rahimakumullah, Apa pun alasan pendapat ini, ia ialah salah, lantaran di dalam hadits-hadits, secara terang disebutkan keterangan-keterangan yang tidak sesuai dengannya. Kaprikornus hal itu sama dengan membelokkan dalil secara paksa ke arah yang tidak diinginkan oleh dalil itu sendiri.
Langkah apakah yang mesti diambil seorang Muslim dalam menghadapi Dajjal? Jawabannya ialah ibarat yang ditunjukkan oleh Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam.
Pertama : Memohon derma kepada Allah Subhanahu Wata'ala darinya di setiap shalat sebelum salam. Hal ini dilakukan dan diperintahkan oleh Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam. Logika sederhana, bila Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam memohon derma kepada Allah Subhanahu Wata'ala darinya, bukankah kita lebih layak?
Kedua : Menjauh dan menghindar. Hal ini lantaran Dajjal ialah fitnah terbesar, dan cara mujarab untuk menangkalnya ialah jangan mendekatinya. Lalu bagaimana bila seorang Muslim mendapatkannya? Jika demikian, hendaknya dia membaca beberapa ayat pertama surat al-Kahfi. Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam bersabda :
"Barangsiapa dari kalian mendapatkannya, maka hendaknya dia membaca pembukaan surat al-Kahfi untuk menolak bahayanya." (HR. Muslim dari an-Nawas bin Sam'an, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2048).
Ketiga : Hendaknya seorang Muslim tetap memegang teguh akidahnya yang lurus dan imannya yang kokoh semoga tidak tertipu oleh Dajjal.
Dari Hudzaifah radiyallahu 'anhu ia berkata, Rasulullah bersabda : "Apabila Dajjal muncul, dia mempunyai air dan api. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia ialah api, justru ia ialah air yang dingin. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia ialah air yang dingin, justru ia ialah api yang membakar. Barangsiapa dari kalian mendapat itu, maka hendaknya dia masuk ke dalam sesuatu yang (secara zhahir) dia lihat bahwa ia ialah api, lantaran ia ialah air yang segar lagi dingin." (Muttafaq alaihi. Lafazh ini ialah lafazh al-Bukhari, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1375; Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2046).
Bagaimana tamat perjalanan Dajjal ini? Dia mati di tangan al-Masih Isa putra Maryam. Dalam hadits Abdullah bin Amr yang panjang, Rasulullah menyampaikan hal ini. Sabda dia : "Lalu Allah mengutus Isa putra Maryam, seolah-olah dia (mirip) Urwah bin Mas'ud. Lalu Isa membvru Dajjal dan membinas4kannya." (HR. Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2052).
Di antara tanda Kiamat Kubra juga ialah keluarnya Ya`juj Ma`juj dari kurungannya. Kemunculan Ya’juj Ma’juj sebagai tanda kimat besar selanjutnya wajib kita imani. Tidak ada keraguan sedikitpun akan kedatangan mereka lantaran gotong royong mereka sudah ada semenjak usang dan jumlahnya sangat banyak sekali.
Firman Allah Subhanahu Wata'ala : "Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya`juj dan Ma`juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh daerah yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan kesepakatan yang benar (Hari Berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata), 'Aduhai, celakalah kami, gotong royong kami dalam kelalaian ihwal ini, bahkan kami ialah orang-orang yang zhalim'." (Al-Anbiya`: 96-97).
Kemuculan mereka merupakan tanda bahwa hari kiamat sudah sagat akrab sekali. Tidak ada yang tahu daerah dikurungnya Ya’juj dan Ma’juj oleh Raja Zulkarnaen. Sampai kini tempatnya masih dalam diam-diam Allah. Jika tempatnya sudah diketahui maka niscaya umat insan akan melaksanakan sesuatu kepada mereka sehingga Allah masih tetap merahasiakannya hingga mereka keluar sendiri dari tempatnya pada waktu yang telah ditentukan. Keluarnya mereka ialah keburukan yang akrab yang telah diperingatkan oleh Rasulullah.
Dari Zainab binti Jahsy bahwa Nabi tiba kepadanya dengan tergopoh-gopoh. Beliau bersabda : "La ilaha illallah, celaka orang-orang Arab dari keburukan yang telah dekat. Pada hari ini benteng Ya`juj Ma`juj dibuka ibarat ini. Rasulullah melingkarkan ibu jarinya dengan jari telunjuknya." (Muttafaq alaihi, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1341; Mukhtashar Shahih Muslim, no. 1987).
Bayangkan saja, pada zaman Rasulullah sudah ada lobang yang dikorek untuk bisa keluar dan menjelajahi dunia apalagi kini ini mereka sudah sangat usang melakukannya. Meskipun demikian, dinding tersebut tetap tidak bisa ditembusi hingga ketetapan Allah telah tiba. Dalam surat al-Kahfi ayat 94-98. Allah menjelaskan bahwa Ya`juj Ma`juj dikurung oleh Dzulkarnain dengan baja, lantaran mereka berbuat kerusakan di bumi sehingga mereka tidak keluar darinya hingga tiba saatnya kesepakatan Allah. Apapun itu, begitulah nama mereka yang tercantum di dalam al-Qur`an dan hadits-hadits Nabi. Mereka ialah sekelompok umat dari Bani Adam, jumlah mereka sangatlah besar.
"Sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj membongkarnya setiap hari, hingga ketika mereka hampir melihat cahaya matahari. Pemimpin mereka berkata, 'Kalian pulanglah, kita teruskan besok'. Lalu Allah mengembalikannya lebih berpengaruh dari sebelumnya. Hingga ketika masa mereka telah tiba dan Allah ingin mengeluarkan mereka kepada ma-nusia, mereka menggali, ketika mereka hampir melihat cahaya ma-tahari, pemimpin mereka berkata, 'Kalian pulanglah, kita teruskan besok, insya Allah Subhanahu Wata'ala'. Mereka mengucapkan insya Allah. Mereka kembali ke daerah mereka menggali, mereka mendapat galian da-lam keadaan ibarat kemarin. Sehingga mereka (berhasil) menggali dan keluar kepada manusia. Mereka meminum air hingga kering dan orang-orang berlindung di benteng mereka. Lalu mereka me-lemparkan panah-panah mereka ke langit, dan ia kembali dengan berlumuran dar4h. Mereka berkata, 'Kita telah mengalahkan pendu-duk bumi dan mengungguli penghuni langit'."
Rasulullah bersabda (yang artinya) :
"Ketika Isa dalam kondisi demikian, Allah mewahyukan kepada Isa bin Maryam, 'Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku, tak seorang pun bisa memerangi mereka, maka bawalah hamba-hamba-Ku berlindung di ath-Thur'. Lalu Allah mengeluarkan Ya`juj dan Ma`juj, dan mereka mengalir dari segala penjuru. Rombongan pertama melewati danau Thabariyah dan meminum airnya. Rombongan terakhir menyusul sementara air danau telah mengering, mereka berkata, 'Sepertinya dulu di sini pernah ada air'. Nabi Isa ‘Alaihissalam dan teman-temannya dikepung sehingga kepala sapi bagi mereka lebih berharga daripada 100 dinar bagi kalian kini ini, kemudian Nabi Isa ‘Alaihissalam dan kawan-kawan berdoa kepada Allah. Lalu Allah mengirim ulat di leher Ya`juj dan Ma`juj, maka mereka mati bergelimpangan seketika ibarat matinya satu jiwa. Kemudian Allah menurunkan Nabi Isa dan kawan-kawannya ke bumi, maka tidak ada sejengkal daerah pun di bumi kecuali dipenuhi oleh amis kedaluwarsa mereka (Ya`juj dan Ma`juj). Lalu Nabiyullah Isa ‘Alaihissalam dan teman-temannya berdoa kepada Allah, kemudian Allah menurunkan hujan deras yang mengguyur seluruh rumah, baik yang terbuat dari tanah atau kain (tenda). Hujan itu membasuh bumi sehingga ia ibarat cermin yang berkilauan." -Nawas bin Sam'an di Shahih Muslim (Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2048).
Beriman kepada hari tamat merupakan sebuah kewajiban termasuk dengan tanda kedatangan Dajjal, Ya’juj dan Ma’ju. Tidak ada keraguan akan kedatangan mereka. maka oleh lantaran itu berlindunglah kepada Allah dan terus tingkatkan iman semoga senantiasa kokoh ketika datangnya tragedi alam besar yang ibarat ini. Aamiin.
Dajjal merupakan makhluk yang akan menguasai dunia pada tamat zaman. Dajjal sudah lahir dan sudah ada di dunia ini bahkan sudah pernah berjumpa dengan sahabat Rasululah SAW. Demikian pula Ya’juj dan Ma’juj yang sudah ada semenjak zaman Nabi Zulkarnaen. Ya’juj dan ma’juj telah dikurung oleh Nabi Zulkarnaen diantara dua gunung dengan lapisang dinding yang sangat kuat.
Firman Allah Subhanahu Wata'ala :
إِنَّ اللهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan ihwal hari Kiamat." (Luqman: 34).
Firman Allah Subhanahu Wata'ala :
يَسْئَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ اللهِ
"Manusia bertanya kepadamu ihwal Hari Berbangkit. Katakanlah, 'Sesungguhnya pengetahuan ihwal Hari Berbangkit itu hanya di sisi Allah'." (Al-Ahzab: 63).
Rasulullah pernah didatangi oleh malaikat Jibril dengan wujud seorang laki-laki. Pada dikala itu para sahabat melihat dan tidak tahu bahwa itu malaikat Jibril. Para sahabat tahu bahwa orang tersebut bukanlah orang yang bermukim disana tetapi penampilanya sama sekali tidak ibarat seorang musafir. Dia bertanya kepada Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam ihwal iman, Islam, ihsan dan kapan Kiamat. Tiga pertanyaan yang pertama Rasulullah menjawabnya, tetapi untuk pertanyaan yang keempat Rasulullah menjawab dengan balasan yang menyampaikan bahwa dia tidak mengetahui, sama halnya dengan Jibril. Sabda Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam :
مَا الْمَسْؤُوْلُ عَـنْهَا بِأَعْـلَمَ مِنَ السَّائِلِ.
"Yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang bertanya." (Muttafaq alaihi dari Abu Hurairah, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 47 dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2).
Dua orang kepercayaan Allah sekaligus utusannya yang pertama dari penduduk langit, Jibril dan yang kedua dari penduduk bumi, Muhammad Rasulullah sama-sama tidak mengetahui kapan Kiamat tiba. Lalu bagaimana berdasarkan Anda dengan selain keduanya?
Allah memang merahasiakan kedatangan hari kiamat kepada seluruh makhluk-Nya tetapi Allah tidak merahasiakan tanda-tandanya. Mengenai tanda-tandanya memang sudah banyak dijelaskan secara umum dan terperinci baik dalam Quran maupun verbal Rasulullah. Sebagai mana kita jelaskan tadi bahwa tanda kiamat itu terbagi menjadi dua yaitu tanda kiamat kecil dan besar atau yang sering disebut kiamat sughra dan kiamat kubra.
![]() |
Kiamat |
Adapun gejala kimat besar, maka ia ialah gejala yang apabila ia terjadi berarti Kiamat sudah di ambang pintu. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim (Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2037) dari Hudzaifah bin Usaid al-Ghifari, Rasulullah bersabda :
إِنَّهَا لَنْ تَقُوْمَ حَتَّى تَرَوْا قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ: الدُّخَانَ، وَالدَّجَّالَ، وَالدَّابَّةَ، وَطُلُوْعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنُزُوْلَ عِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ، وَيَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوْفٍ: خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ بِجَزِيْرَةِ الْعَرَبِ، وَآخِرُ ذلك نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ
"Sesungguhnya kiamat tidak akan tiba sehingga kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda, kemudian dia menyebutkan: Asap, Dajjal, hewan melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa putra Maryam, Ya`juj dan Ma`juj, tiga pembenaman (di timur, di barat dan jazirah Arab), dan yang terakhir ialah api yang keluar dari Yaman menggiring insan ke Mahsyar mereka."
Dajjal secara etimologi berarti penipu ulung dan pembual besar. Secara istilah dia ialah seorang pria pembual, pengaku dirinya yang kuasa yang keluar di tamat zaman. Fitnah Dajjal ialah fitnah terbesar, sehingga salah satu permohonan Nabi kepada Allah di dalam shalat ialah derma diri darinya. Dari Aisyah, bahwa Rasulullah berdoa di dalam shalat :
اللهم إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ. اللهم إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ.
"Ya Allah, gotong royong saya berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah al-Masih Dajjal. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian. Ya Allah, gotong royong saya berlindung kepada-Mu dari dosa dan hutang." (Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 447; dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 306).
Bacaan ini juga sering diperintahkan oleh ulama-ulama kini untuk membacanya pada tamat dari shalat yaitu sehabis membaca tahyat akhir. Tujuannya ama yaitu semoga kita juga terlindung dari fitnah Dajjal. Disamping itu, Rasulullah memperingatkan umatnya dari fitnahnya, bahkan hal yang sama dilakukan oleh nabi-nabi sebelumnya. Rasulullah bersabda :
إِنِّيْ أُنْذِرُكُمُوْهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ أَنْذَرَ قَـوْمَهُ لَقَـدْ أَنْذَرَهُ نُوْحٌ قَـوْمَهُ
"Sesungguhnya saya memperingatkanmu dari Dajjal. Tidak seorang nabi pun kecuali dia memperingatkan kaumnya darinya. Demikian pula Nuh, dia memperingatkan umatnya darinya." (Muttafaq alaihi dari Ibnu Umar. Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1246; dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2044).
Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam bersabda : "Tidak ada makhluk dengan fitnah terbesar semenjak Allah membuat Adam hingga Hari Kiamat melebihi Dajjal." (HR. Muslim dari Imran bin Hushain. Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2058).
Ciri-ciri Dajjal
Mata kanannya cacat tertutup kulit tebal (oleh karenanya dia disebut dengan al-Masih yang berarti orang yang dihapus yaitu matanya). Matanya ibarat anggur terapung, di antara keduanya tertulis "kafir" yang bisa dibaca setiap Mukmin atau orang yang membenci perbuatannya; baik orang tersebut bisa membaca atau tidak. Dia berambut sangat keriting, kulitnya merah, berbadan tinggi besar (mirip dengan Abdul Uzza bin Qathan bin Amr al-Khuza'i), mandul tidak beranak. Dia keluar dari sebuah jalan di antara Syam dan Irak. Hidup di bumi selama empat puluh hari berbuat kerusakan.
Satu hari ibarat setahun, satu hari ibarat sebulan dan satu hari ibarat seminggu dan hari-hari lain ibarat hari-hari biasa. Kecepatannya ibarat hujan diterpa angin kencang. Dia mendatangi suatu kaum, dia mengajak mereka, dan mereka beriman kepadanya dan menjawab ajakannya, kemudian dia menyuruh langit dan ia menurunkan hujan, dia menyuruh bumi, maka ia menumbuhkan tanaman, maka ternak-ternak mereka makmur, punuknya tinggi, susunya deras dan perutnya kenyang. Sebaliknya, ketika Dajjal mengajak kaum yang lain kemudian mereka menolaknya, maka mereka ditimpa kesulitan hidup, harta mereka binasa sehingga mereka tidak mempunyai apa pun. Dajjal berkata kepada tanah kosong, "Keluarkan harta yang ada di perutmu", maka harta itu pun keluar mengikutinya ibarat lebah mengikuti ratunya. Dia bisa menghidupkan orang mati, dia membelah seorang perjaka berpengaruh menjadi dua bagian, kedua bab tersebut dipisah sejauh lemparan anak panah, kemudian Dajjal memanggilnya, dan ia pun tiba dengan wajah berseri dan tertawa.
Pengikut Dajjal ialah orang-orang Yahudl Ashbahan sebanyak tujuh puluh ribu. Tidak ada negeri di bumi ini, kecuali Dajjal menginjakkan kaki padanya kecuali Makkah dan Madinah, lantaran di setiap lorong yang menuju kepada keduanya terdapat malaikat yang berbaris dan bersenj4ta. Setiap kali Dajjal hendak memasuki-nya, dia dihadang oleh malaikat dengan senj4tanya.
Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam bersabda : "Tidak ada suatu negeri pun, kecuali ia didatangi Dajjal selain Makkah dan Madinah, tidak ada satu jalan dari jalan-jalan kedua kota tersebut kecuali padanya malaikat berbaris menjaganya." (Muttafaq alaihi dari Anas bin Malik, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 866 dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2055).
Meskipun kehadiran Dajjal di kiamat telah ditetapkan dan ciri-cirinya telah dirinci oleh Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam, namun masih ada sebagian kalangan yang tidak mempercayainya. Menurut mereka Dajjal hanyalah delusi dan khayalan belaka. Apapun alasannya, hal itu berarti tidak mempercayai Muhammad sebagai Rasulullah. Atau ada sebagian kalangan yang mempercayainya akan tetapi mereka membelokkan maksud dan makna Dajjal kepada makna yang lain yang tidak sesuai dengan zahir hadits-hadits yang ada. Menurut mereka Dajjal ialah sebuah kekuatan yang menin-das kaum Muslimin.
Kaum Muslimin Rahimakumullah, Apa pun alasan pendapat ini, ia ialah salah, lantaran di dalam hadits-hadits, secara terang disebutkan keterangan-keterangan yang tidak sesuai dengannya. Kaprikornus hal itu sama dengan membelokkan dalil secara paksa ke arah yang tidak diinginkan oleh dalil itu sendiri.
Langkah apakah yang mesti diambil seorang Muslim dalam menghadapi Dajjal? Jawabannya ialah ibarat yang ditunjukkan oleh Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam.
Pertama : Memohon derma kepada Allah Subhanahu Wata'ala darinya di setiap shalat sebelum salam. Hal ini dilakukan dan diperintahkan oleh Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam. Logika sederhana, bila Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam memohon derma kepada Allah Subhanahu Wata'ala darinya, bukankah kita lebih layak?
Kedua : Menjauh dan menghindar. Hal ini lantaran Dajjal ialah fitnah terbesar, dan cara mujarab untuk menangkalnya ialah jangan mendekatinya. Lalu bagaimana bila seorang Muslim mendapatkannya? Jika demikian, hendaknya dia membaca beberapa ayat pertama surat al-Kahfi. Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam bersabda :
"Barangsiapa dari kalian mendapatkannya, maka hendaknya dia membaca pembukaan surat al-Kahfi untuk menolak bahayanya." (HR. Muslim dari an-Nawas bin Sam'an, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2048).
Ketiga : Hendaknya seorang Muslim tetap memegang teguh akidahnya yang lurus dan imannya yang kokoh semoga tidak tertipu oleh Dajjal.
Dari Hudzaifah radiyallahu 'anhu ia berkata, Rasulullah bersabda : "Apabila Dajjal muncul, dia mempunyai air dan api. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia ialah api, justru ia ialah air yang dingin. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia ialah air yang dingin, justru ia ialah api yang membakar. Barangsiapa dari kalian mendapat itu, maka hendaknya dia masuk ke dalam sesuatu yang (secara zhahir) dia lihat bahwa ia ialah api, lantaran ia ialah air yang segar lagi dingin." (Muttafaq alaihi. Lafazh ini ialah lafazh al-Bukhari, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1375; Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2046).
Bagaimana tamat perjalanan Dajjal ini? Dia mati di tangan al-Masih Isa putra Maryam. Dalam hadits Abdullah bin Amr yang panjang, Rasulullah menyampaikan hal ini. Sabda dia : "Lalu Allah mengutus Isa putra Maryam, seolah-olah dia (mirip) Urwah bin Mas'ud. Lalu Isa membvru Dajjal dan membinas4kannya." (HR. Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2052).
Di antara tanda Kiamat Kubra juga ialah keluarnya Ya`juj Ma`juj dari kurungannya. Kemunculan Ya’juj Ma’juj sebagai tanda kimat besar selanjutnya wajib kita imani. Tidak ada keraguan sedikitpun akan kedatangan mereka lantaran gotong royong mereka sudah ada semenjak usang dan jumlahnya sangat banyak sekali.
Firman Allah Subhanahu Wata'ala : "Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya`juj dan Ma`juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh daerah yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan kesepakatan yang benar (Hari Berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata), 'Aduhai, celakalah kami, gotong royong kami dalam kelalaian ihwal ini, bahkan kami ialah orang-orang yang zhalim'." (Al-Anbiya`: 96-97).
Kemuculan mereka merupakan tanda bahwa hari kiamat sudah sagat akrab sekali. Tidak ada yang tahu daerah dikurungnya Ya’juj dan Ma’juj oleh Raja Zulkarnaen. Sampai kini tempatnya masih dalam diam-diam Allah. Jika tempatnya sudah diketahui maka niscaya umat insan akan melaksanakan sesuatu kepada mereka sehingga Allah masih tetap merahasiakannya hingga mereka keluar sendiri dari tempatnya pada waktu yang telah ditentukan. Keluarnya mereka ialah keburukan yang akrab yang telah diperingatkan oleh Rasulullah.
Dari Zainab binti Jahsy bahwa Nabi tiba kepadanya dengan tergopoh-gopoh. Beliau bersabda : "La ilaha illallah, celaka orang-orang Arab dari keburukan yang telah dekat. Pada hari ini benteng Ya`juj Ma`juj dibuka ibarat ini. Rasulullah melingkarkan ibu jarinya dengan jari telunjuknya." (Muttafaq alaihi, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1341; Mukhtashar Shahih Muslim, no. 1987).
Bayangkan saja, pada zaman Rasulullah sudah ada lobang yang dikorek untuk bisa keluar dan menjelajahi dunia apalagi kini ini mereka sudah sangat usang melakukannya. Meskipun demikian, dinding tersebut tetap tidak bisa ditembusi hingga ketetapan Allah telah tiba. Dalam surat al-Kahfi ayat 94-98. Allah menjelaskan bahwa Ya`juj Ma`juj dikurung oleh Dzulkarnain dengan baja, lantaran mereka berbuat kerusakan di bumi sehingga mereka tidak keluar darinya hingga tiba saatnya kesepakatan Allah. Apapun itu, begitulah nama mereka yang tercantum di dalam al-Qur`an dan hadits-hadits Nabi. Mereka ialah sekelompok umat dari Bani Adam, jumlah mereka sangatlah besar.
Ciri-ciri Ya'juj dan Ma'juj
Mengenai ciri-ciri mereka, terdapat sebuah hadits di Musnad Imam Ahmad (5/271), al-Haitsami dalam Majmu' az-Zawa`id (8/9) berkata tentangnya, "Rawi-rawinya ialah rawi-rawi ash-Shahih." Hadits tersebut menjelaskan bahwa mereka berwajah lebar ibarat tameng yang menonjol dengan rambut merah kecoklatan, mata sipit, tiba dengan cepat dari daerah yang tinggi. Keluarnya mereka dari kurungan mempunyai dongeng tersendiri yang disebutkan oleh Imam at-Tirmidzi dalam hadits no. 3153 dan Ibnu Majah no. 4131 dari Abu Hurairah, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Silsilah Shahihah, no. 1735. Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam bersabda :"Sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj membongkarnya setiap hari, hingga ketika mereka hampir melihat cahaya matahari. Pemimpin mereka berkata, 'Kalian pulanglah, kita teruskan besok'. Lalu Allah mengembalikannya lebih berpengaruh dari sebelumnya. Hingga ketika masa mereka telah tiba dan Allah ingin mengeluarkan mereka kepada ma-nusia, mereka menggali, ketika mereka hampir melihat cahaya ma-tahari, pemimpin mereka berkata, 'Kalian pulanglah, kita teruskan besok, insya Allah Subhanahu Wata'ala'. Mereka mengucapkan insya Allah. Mereka kembali ke daerah mereka menggali, mereka mendapat galian da-lam keadaan ibarat kemarin. Sehingga mereka (berhasil) menggali dan keluar kepada manusia. Mereka meminum air hingga kering dan orang-orang berlindung di benteng mereka. Lalu mereka me-lemparkan panah-panah mereka ke langit, dan ia kembali dengan berlumuran dar4h. Mereka berkata, 'Kita telah mengalahkan pendu-duk bumi dan mengungguli penghuni langit'."
Rasulullah bersabda (yang artinya) :
"Ketika Isa dalam kondisi demikian, Allah mewahyukan kepada Isa bin Maryam, 'Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku, tak seorang pun bisa memerangi mereka, maka bawalah hamba-hamba-Ku berlindung di ath-Thur'. Lalu Allah mengeluarkan Ya`juj dan Ma`juj, dan mereka mengalir dari segala penjuru. Rombongan pertama melewati danau Thabariyah dan meminum airnya. Rombongan terakhir menyusul sementara air danau telah mengering, mereka berkata, 'Sepertinya dulu di sini pernah ada air'. Nabi Isa ‘Alaihissalam dan teman-temannya dikepung sehingga kepala sapi bagi mereka lebih berharga daripada 100 dinar bagi kalian kini ini, kemudian Nabi Isa ‘Alaihissalam dan kawan-kawan berdoa kepada Allah. Lalu Allah mengirim ulat di leher Ya`juj dan Ma`juj, maka mereka mati bergelimpangan seketika ibarat matinya satu jiwa. Kemudian Allah menurunkan Nabi Isa dan kawan-kawannya ke bumi, maka tidak ada sejengkal daerah pun di bumi kecuali dipenuhi oleh amis kedaluwarsa mereka (Ya`juj dan Ma`juj). Lalu Nabiyullah Isa ‘Alaihissalam dan teman-temannya berdoa kepada Allah, kemudian Allah menurunkan hujan deras yang mengguyur seluruh rumah, baik yang terbuat dari tanah atau kain (tenda). Hujan itu membasuh bumi sehingga ia ibarat cermin yang berkilauan." -Nawas bin Sam'an di Shahih Muslim (Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2048).
Beriman kepada hari tamat merupakan sebuah kewajiban termasuk dengan tanda kedatangan Dajjal, Ya’juj dan Ma’ju. Tidak ada keraguan akan kedatangan mereka. maka oleh lantaran itu berlindunglah kepada Allah dan terus tingkatkan iman semoga senantiasa kokoh ketika datangnya tragedi alam besar yang ibarat ini. Aamiin.
Sumber https://www.berimanblog.com/