Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tata Cara Takbiratul Ihram Dalam Shalat Dan Lafadznya Yang Benar

Salah satu rukun yang wajib dalam shalat ialah takbiratul ihram. Takbiratul ihram ialah kawasan dimana dimulainya haram untuk melaksanakan perbuatan yang halal diluar shalat referensi makan, minum, berbicara dan sebagainya. Takbiratul ihram juga merupakan kawasan memulainya niat artinya ialah letak pembacaan niat dalam hati ialah ketika takbiratul ihram. Jika niat dilakukan sehabis atau sebelum takbiratul ihram maka tidak sah shalatnya. Adapun bacaan takbir ialah “Allahuakbar”.

Wajib bagi orang yang bisa mengucapkan takbiratul ihram itu untuk mengucapkannya. Tidak boleh bacaan takbir itu diubah dengan lafadz yang lain menyerupai "Allahulkabir" atau "Arrahmanuakbar" atau "Allahul’adhim" dan sebagainya. Dan dilarang pula mengubah salah satu dari lafadz takbir “Allahuakbar” menyerupai referensi diatas tadi. Dan tidak sah pula takbir apabila dibolak balik misalanya lebih dahulu lafadz akbar dari pada Allah lantaran Allah itu dzat sedangkan Akbar itu ialah sifat.
Dan tidak mengapa yaitu boleh memisahkan antara kalimat takbir dengan “alif lam” misalnya “Allahulakbar”.  Dan boleh pula memisahkan kalimat takbir itu dengan sifat yang tiada dipanjangkan menyerupai “Allahuljalilulakbar” atau “Allahurrahmanurrahimulakbar”. Tetapi tidak sah takbir apabila dipanjangkan menyerupai “Allahuljalilul ‘adhimulhalimulakbar” lantaran terlalu banyak menyebutkan sifat Allah.
 Salah satu rukun yang wajib dalam shalat ialah takbiratul ihram Tata Cara Takbiratul Ihram Dalam Shalat Dan Lafadznya yang Benar
Kalimat Takbir
Apabila seorang yang belum bisa lantaran belum berguru mengucapkan kalimat takbir dalam bahasa arab menyerupai orang yang gres masuk islam atau sering disebut dengan mu’allaf maka boleh mengucapkan takbir dengan diterjemahkan menyerupai makna Allahukabar ialah “Tuhan Maha Besar”. Meskipun demikian wajib baginya untuk terus berguru sampai bisa mengucapkan takbir dalam Bahasa Arab. Meskipun demikian, dilarang dan tidak sah takbir itu diganti dengan kalimat yang lain bagi orang yang belum bisa mengucapkan takbir dalam Bahasa Arab tersebut. Artinya wajib baginya membaca terjemahan dari kalimat takbir "Allahukabra".

Adapaun untuk orang yang bisv, maka wajib baginya untuk menggerakkan lidahnya, dua bibirnya dan digoyangkan anak pengecap yang pada final langit-langit ketika mengucapkan kalimat takbir. Atau dengan kata lain wajib baginya menggerakkan lisan dan pengecap sebagaimana orang yang biasa mengucapkan takbir. Adapaun baginya dengan kadar kuasa. Jika seorang yang bisv tersebut tidak bisa mengucapkan atau menggerakkan bibir atau lidanya maka boleh baginya dengan diniatkan dalam hati.

Ketika bertakbir, wajib memperdengarkan pada indera pendengaran diri masing-masing jikalau tidak maka tidak sah takbirtaulihramnya. Akan tetapi dilarang memperbesar bacaan takbir sampai terdengar oleh orang lain lantaran bisa menjadikan terganggu orang lain yang sedang berniat dalam takbiratul ihramnya. Karena pada takbir ini wajib meletakkan niat di dalamnya menyerupai yang telah kita ulas di atas dan dalam article lain

Baca : Tata cara niat yang benar di dalam shalat

Itu saja ulasan mengenai rukun takbiratul ihram didalam shalat. Semua ini kami rangkum dari satu kitab kuning yang berjulukan madhla’ul badrain. Semoga memperlihatkan manfaat dan memperlihatkan faedah baik untuk penulis atau pembaca. aamiin

Sumber https://www.berimanblog.com/