Pendidikan Huruf Anak Usia Dini Dalam Keluarga
Karakter tidak sanggup dibuat dengan cara gampang dan murah. Dengan mengalami ujian dan penderitaan jiwa aksara dikuatkan, visi dijernihkan, dan sukses diraih Helen Keller
Maka butuhlah pendidik yang tahu akan watak dan norma-norma dalam kehidupan, kitalah sebagai orang bau tanah yang akan melaksanakan pendidikan aksara terhadap anak yang akan kita mulai semenjak dalam kandungan. Ini harus di ajarkan semenjak dini walaupun kita menyekolahkan anak pada sekolah yang menjunjung tinggi watak tidak akan menjadi jaminan ini juga akan kita ajarkan pada anak sebagai orangtua. Sebab biasanya guru atau pengajar di sekolah lebih mendidik pada ilmu pengetahuan sang anak.
 |
| Menuntun anak |
Bagaimana mengajarkan pendidikan aksara pada anak? Baiklah, kini kita akan bahas cara yang sangat sederhana dalam kehidupan sehari-hari untuk mendidik anak dalam keluarga, ini harus kita mulai semenjak anak dalam usia dini bahkan dalam kandungan. Sebagai orang bau tanah haruslah mempunyai ilmu pengetahuan ihwal watak dan norma-norma yang berlaku pada agama dan masyarakat contohlah prilaku yang baik walaupun janin yang kita kandung/ anak tidak melihat pribadi namun ia tahu dan akan terbawa hingga ia lahir. Sejak kecil perkenalkan pada anak bagaimana cara untuk menghormati orang bau tanah dan bagaimana menjadi anak yang baik.
Baca juga : Cara mengajarkan tata krama dan watak pada anak semenjak dini
Pendidikan agama juga sangat penting dalam aksara anak biasanya anak yang dibekali ilmu agama akan senantiasa berbuat baik dan berprilaku yang mencerminkan pribadi yang baik. Ketika anak kita bekali ilmu dunia berdampingan dengan ilmu agama maka selamatlah hidup dunia dan akhirat. Pendidikan Ini lebih penting dari harta yang kita punya.
Pada dasarnya anak akan berinteraksi pada lingkungannya ini, juga akan akan menetukan aksara anak. Maka pendidikan aksara yang dimulai semenjak dini dan tertanam dengan berpengaruh dalam dirinya maka ia tidak akan goyah dalam menghadapi lingkungannya yang menurutnya salah dan bukan menjadi panutan dalam hidup.
Potensi kognitif yang dimiliki pada anak tidak akan jalan kalau tidak dengan pembekalan ilmu motoriknya. Kita contohkan anak yang pandai di sekolah namun ia sangat temperamen mengambil barang yang bukan miliknya dan merusak barang punya teman. Bahkan dengan guru pun ia berlaku semaunya tidak ada rasa menghargai saat guru melaporkan bencana pada wali murid, bahkan wali murid tidak sanggup terima dan menyampaikan baghwa guru tidak sanggup mendidik anaknya. Dari kasus ini sangat terperinci bahwa pendidikan aksara pada anak tidak bisa seluruhnya dilakukan oleh guru atau tenaga pendidik namun harus kita bekali semenjak dini.
Maka terapkan disiplin pada anak dengan konsisten dan kalau ia tabrak apa konsenkuensi yang akan ia terima. Berilah kasih sayang yang cukup pada anak, biasanya anak yang temperamen ia mengalami kurang kasih sayang dari orang tuanya atau lingkungannya. Maka berilah kasih sayang yang mendidik, kasih sayang pada anak beda dengan memanjakan mereka. Biasanya kedekatan orang bau tanah dan anak yang baik akan menjadikan prilaku yang baik pada anak.
Minimnya pendidikan aksara pada anak juga akan berdampak pada Bangsa dan Negara. Bukankah bawah umur kita nanti akan menjadi pemimpin dan cowok penerus bangsa. Bagaimana kalau mereka tidak mempunyai prilaku yang baik dalam mengurus negeri. Lihat saja negeri akan penuh dengan koruptor-koruptor kelas ikan kakap. Maka mari mulailah mendidik bawah umur kita sebagai anak berkarakter dan arif yang baik.
Baca Juga : Amalan supaya anak hafiz Qur'an semenjak dini
Penulis : Istriku Tercinta
Sumber https://www.berimanblog.com/
