Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Niat Dalam Shalat Yang Benar

Telah kita jelaskan sebelumnya wacana rukun dalam shalat, salah satunya yaitu niat. Niat merupakan rukun pertama dalam shalat yang wajib diperhatikan tata cara dan kapan melakukannnya. Bermula tempatnya niat itu hati artinya mengucapkan niat itu didalam hati dan letak niat itu pada dikala takbiratul ihram dan pada dikala itu pula shalat dimulai. Orang yang melafalkan dengan pengecap niat shalat maka tidak sah shalanya. Adapun melafalkan atau membaca lafadh niat sebelum berniat  atau sebelum takbiratul ihram itu sunat, tujuannya ialah biar memudahkan dikala membaca niat dalam hati ketika takbiratul ihram. Pelafalan niat pada shalat fardhu dan sunat itu berbeda-beda. Bahkan antara shalat sunat terbagi 2 lagi sehingga cara berniat yang sesuai dengan syara’ itu dibagi menjadi 3.


Cara berniat pada shalat fardhu

Jika seorang hendak melaksanakan shalat fardhu maka wajib bagi niatnya itu 3 perkara. Pertama qashad yang kedua ta’rat dan yang ketiga ta’yen. Makna qashad ialah menyengaja menyerupai pola ‘aku sembahyang’. Dan makna ta’rat itu ialah menyebutkan akan fardhu atau menyebut aturan shalatnya dan bermula ta’yin itu ialah menyebutkan jenis shalat yang dikerjakan menyerupai pola shalat dhuhur, subuh, isya, magrib atau ashar. Contoh sekurang-kurangnya niat yaitu “Sahaja saya sembahyang fardhu dhuhur” maka memadalah demikian dan sah niatnya. Sahaja saya ialah qashad, fardhu ialah ta’rat dan dhuhur ialah ta’yin. Dan yang sebagus-bagusnya niat itu menyerupai “Sahaja saya sembahyang fardhu dhuhur empat rakaat menghadap kiblat lantaran Allah ta’ala”. Menyempurnakan niat menyerupai ini ialah sunat dan lebih afdhal.
 Telah kita jelaskan sebelumnya wacana rukun dalam shalat Cara Niat dalam Shalat yang Benar
Takbiratul Ihram

Sah suatu shalat apabila diniat qadha pada shalat tunai dan begitu pula sah niat shalat tunai diniatkan pada qadha. Misalnya seorang yang shalat qadha lantas meniatkan tunai, maka sah shalatnya apabila niat tunai pada qadha itu dengan tujuan dalam hatinya menyatakan tunai sedang melaksanakan qadha. Sah pula orang yang berniat qadha padahal waktu suatu shalat belum habis lantaran ketiadaan mengetahui alasannya ialah odhor menyerupai mendung dan sebagainya. Meskipun pada kemudian waktu aktual baginya bahwa bersama-sama shalat yang beliau kerjakan bersama-sama didalam waktu tetapi diniatkan qadha. Sah pula orang yang shalat yang tidak sanggup membedakan makna tunai dan qadha, contohnya seorang itu menganggap makna qadha itu tunai dan makna tunai itu qadha.  Ketika beliau shalat beliau mengucapkan shalat qadha padahal qashad padanya itu ialah tunai dan begitu pula sebaliknya. Tetapi jikalau seorang melaksanakan hal tersebut bukan lantaran odhor maka tidak sah shalatnya lantaran alasannya ialah bermain-main.


Cara berniat shalat sunat yang mempunyai waktu dan sebab

Apabila shalat yang dilakukan oleh seorang itu berupa shalat sunat dan shalat sunat ini ialah termasuk shalat yang mempunyai waktu menyerupai shalat rawatib, shalat tahajjud, shalat dhuha dan shalat yang mempunyai alasannya ialah menyerupai shalat gerhana, shalat minta hujan maka wajib berniat itu dengan adanya qashad dan ta’yin. Artinya wajib padanya mengengaja dan menyebutkan jenis shalatnya. Tidak diperintahkan seorang menyebutkan sunat padanya  lantaran tidak wajib hukumnya. Contohnya “sahaja saya sembahyang dhuha”. Dan wajib ta’yinkan qabliyah atau ba’diyah apabila shalat sunat rawatib yang dikerjakan itu mempunyai shalat sunat rawatib keduanya yaitu qabliyah dan ba’diyah. Contohnya “sahaja saya sembahyang sebelum dhuhur”.


Cara niat shalat yang tidak mempunyai waktu dan sebab

Adapun untuk shalat yang tidak mempunyai waktu dan alasannya ialah untuk mengerjakannya menyerupai shalat muthlaq  maka hanya wajib padanya qashad menyerupai pola “aku sembahyang”

Baca juga : Tata cara shalat duduk, berbaring, kode dan bangun yang benar

Semua ketentuan ini ialah sebagaimana syariat dalam mazhab imam syafi’i yang tertulis dan dijelaskan dalam kitab Madhla’ul Badrain. Jika ada yang kurang terang sanggup bertanya di kolom komantar atau melalui pesan langsung. Kami berharap ulasan ini sanggup menawarkan manfaat kepada penulis dan pembaca. Aamiin. 

Sumber https://www.berimanblog.com/