Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berita Saham Bbni | 9 Januari 2019

REMITANSI TUMBUH DUA DIGIT DI 2018, BNI JADI PIONEER "GO LIVE" SWIFT GPI DI INDONESIA

IQPlus, (08/01) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatatkan volume transaksi remitansi sebesar USD85.3 Miliar per Desember 2018, di mana volume tersebut tumbuh sebesar 14.2% secara year on year (yoy).

Untuk lebih meningkatkan volume transaksi dan juga kualitas layanan remitansinya di tahun 2019, BNI melaksanakan lompatan dengan bergabung menjadi member pribadi Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication - Global Payment Innovation (SWIFT GPI). Dan BNI pun menjadi pioneer atau bank pertama yang "Go Live" SWIFT GPI di Indonesia semenjak 8 Januari 2019.
       
Sebagai anggota SWIFT GPI, BNI sanggup menunjukkan pelayanan transaksi keuangan antar negara secara lebih cepat, lebih transparan, dan jauh lebih gampang melacak posisi transaksi pembayaran yang dilakukan. Itu dimungkinkan alasannya ialah SWIFT GPI menerapkan arahan rujukan UETR (Unique End to End Transaction Reference) yang sanggup dimonitor, sehingga keberadaan transaksi sanggup terlacak keberadaannya secara real time.

Direktur Tresuri dan Bisnis Internasional BNI, Rico Rizal Budidarmo menyampaikan melalui SWIFT GPI, BNI berkomitmen untuk meningkatkan layanan kepada nasabah, baik nasabah korporasi maupun ritel, yang membutuhkan layanan kiriman uang sesuai kebutuhan mereka. Kebutuhan terbesar nasabah ialah isu mengenai keberadaan transaksi mereka serta kepastian waktu tempuh transaksi hingga hingga ke penerima.

"Dahulu untuk menemukan transaksi kiriman uang harus melalui beberapa proses. Pertama kami harus menanyakan status transaksi kepada intermediary bank melalui MT 199 dan menunggu tanggapan yang waktunya tidak sanggup diketahui. Dengan SWIFT GPI, bank dan nasabah sanggup mengetahui dimana transaksi berada secara real time," kata Rico di Jakarta, Selasa.

Rico menambahkan sebagai pioneer transaksi berbasis SWIFT GPI di Indonesia, BNI akan terus membuatkan sistem untuk memenuhi kebutuhan nasabah.

"Tahap selanjutnya kami akan membangun aplikasi tracker transaksi SWIFT GPI yang sanggup diakses oleh nasabah melalui gadget, jadi mereka sanggup melaksanakan tracking transaksi pribadi langsung melalui ponselnya," ujar Rico.

SWIFT GPI yakni merupakan sebuah standar gres dalam pembayaran global lintas negara, dimana terdapat penyempurnaan atas proses dan transparansi pembayaran yang sebelumnya diterapkan melalui SWIFT.

Standar SWIFT GPI diterbitkan oleh sebuah perusahaan penyedia layanan kiriman uang ke seluruh dunia yang dikala ini mempunyai 10.400 member di 200 negara, baik bank maupun non bank. Sebagai member, BNI menjadi salah satu dari 360 bank di seluruh dunia yang telah melaksanakan inisiasi menjadi member SWIFT GPI. (end)